Ekspresi Ibu rumah Tangga
Ilustrasi diambil dari penapenulis.com

Perkembangan teknologi mengharuskan semua generasi beradaptasi dengan penggunaannya dalam berbagai aspek kehidupan. Anak-anak dan remaja kini mempelajari banyak hal melalui teknologi di sekolah. Orang dewasa mengandalkan teknologi untuk bekerja, sementara di kalangan orang tua, belakangan memanfaatkannya guna mengakses kajian atau hiburan dengan lebih mudah dari mana saja.

Sosial media telah bertransformasi menjadi salah satu aspek yang paling banyak dijangkau. Pada realitanya, sosial media memang menawarkan berbagai fitur yang mampu menunjang seseorang terhadap kemudahan berkomunikasi, berbelanja, mendapatkan hiburan, hingga menghasilkan uang. Tidak sulit dijumpai orang-orang yang meraih kesuksesan dan kekayaan melalui platform media sosial . Sehingga tak heran jika orang-orang yang hidup di zaman sekarang memiliki dorongan yang besar berprofesi sebagai content creator.

Fenomena yang cukup menguncang akhir-akhir ini adalah kehadiran dari Facebook Pro. Dari platform ini, ikut melahirkan banyak kreator baru berkat pembaruan fitur monetisasi di aplikasi Facebook.  Berbeda dengan Facebook biasa, FB Pro mengharuskan pengguna mendaftar secara khusus agar bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari konten yang terunggah di kanal akun penggunanya. Selain penghasilan langsung dari Facebook, kreator juga bisa mengubah hadiah bintang dari penggemar menjadi uang tunai.

Uniknya, kreator baru yang lahir dari platform ini didominasi oleh kalangan ibu-ibu rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah Titu Alimuddin (Tuti Vlog) dengan pengikut sebanyak 1 juta, akun Sity Musleha Sity Musleha sebanyak 408 ribu pengikut, dan Ida Daman sebanyak 597 ribu. Dengan pengikut sebanyak itu, jelas ada ekspresi ibu rumah tangga yang menjadi tontonan rutin dan berseliweran di media sosial.

Baca juga: Media sosial dan Kesehatan Mental

Deretan akun ini memperlihatkan penghasilan bulanan yang ia dapatkan dari FB Pro mulai dari 8 juta rupiah, 42 juta rupiah, hingga 57 juta rupiah perbulannya.  Ibu rumah tangga yang dulunya identik dengan menghabiskan waktu untuk mengurus rumah, anak, dan suami kini lebih intens terhadap sosial media. 

FB Pro memantik mereka untuk lebih ekspresif dan kreatif dalam membuat konten. Beragam konten disajikan seperti a day in my life, tutorial memasak, hingga pekerjaan lainnya. Fenomena ini membuat ibu rumah tangga lebih banyak mengeksplor dunia luar dan mendapatkan inspirasi serta inovasi dalam kehidupan rumah tangganya.

Para kreator FB Pro saling mendukung dan menyemangati dengan sapaan khas mereka, yaitu “salam interaksi”. Mereka memaknai salam ini sebagai bentuk dukungan untuk meningkatkan semangat berinteraksi sesama kreator. Semakin banyak interaksi yang terjalin, semakin besar peluang konten pribadi mereka menjadi viral. Dengan demikian, mereka pun berpeluang lebih cepat meraih keuntungan—monetisasi akan lebih cepat tercapai.

Namun, FB Pro juga menimbulkan dampak buruk jika pengguna tidak bisa mengatur penggunaannya dengan tepat. Dampak paling mencolok adalah terganggunya keseimbangan keluarga. Ibu rumah tangga yang terlalu asyik berinteraksi di media sosial bisa mengabaikan hubungan sosial, termasuk dengan keluarga. Selain itu, beberapa kreator mungkin terlalu fokus mengejar banyaknya interaksi tanpa mempedulikan kualitas konten atau keseimbangan hidup mereka..

Fenomena ini paling berdampak buruk pada keluarga. FB Pro membuat ibu rumah tangga lebih sering bermain media sosial, sehingga mereka kurang waktu untuk mengurus rumah tangga dan bermain dengan anak. Ketika seorang ibu sibuk merekam setiap kegiatan di rumah, lalu mengedit dan mengunggahnya sebagai konten, hal itu tentu mengurangi waktu kebersamaan dengan anak yang seharusnya bisa memperkuat ikatan emosional.

Baca juga: Puasa Media Sosial

Bukan hanya dampak terhadap keluarga, akan tetapi berdampak kepada pengguna sendiri. Beberapa pengguna FB Pro mengeluhkan ide konten yang habis. Sedangkan ia harus terus-menerus menciptakan konten yang menarik dan sebanyak mungkin demi untuk mendapatkan banyak respons. Kondisi ini memperlihatkan bahwa secara tidak sadar mengunggah konten telah menjadi beban–yang harus dipikul setiap harinya.

Akibatnya, kreator hanya menghasilkan konten yang nirmakna/tidak edukatif dan kurang bermanfaat dengan hanya berorientasi jumlah penonton–tanpa memikirkan dampak jangka panjang. Anak kecil juga kerap kali menjadi korban eksploitasi terhadap objek konten yang disajikan. Sebagai ilustrasi, seorang ibu memaksa anak melucu dan berjoget atau diajarkan kalimat lelucon yang tidak pantas dengan anak seusianya hanya untuk memancing respons pengguna lainnya dengan harap-harap cemas cepat viral atau demi sebuah hadiah (digital). 

Fitur hadiah di FB Pro juga menyebabkan banyak penggerak salam interaksi ini melontarkan kalimat yang mengarah kepada perilaku meminta-minta. Meminta untuk dikirimkan bintang. Pengguna atau penonton bisa membeli bintang dan mengirimkannya kepada kreator Fb Pro melalui kolom komentar. Risatauli Santuri dalam tulisannya yang berjudul “100 Star Facebook berapa rupiah?”, menjelaskan bahwa 1 bintang Facebook sama nilainya dengan $0,01 USD atau jika dirupiahkan senilai Rp. 155. Sedangkan pencairan hanya bisa dilakukan ketika kreator memiliki 10.00 bintang atau $100 USD 

Sehingga, mengusahakan dan mengharap pundi-pundi rupiah dari FB Pro tetap diimbangi peran utama seorang ibu dalam keluarga. Sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus konten kreator, tentunya diharapkan lebih bijak dalam mengedepankan konten yang edukatif, inspiratif, serta tidak menjadikan anak-anak sebagai objek eksploitasi, apalagi hanya demi mendapatkan interaksi dan keuntungan. 

Keberadaan media ini selayaknya dimanfaatkan sebagai sarana ekspresi diri ibu rumah tangga dan peluang tambahan penghasilan tanpa mengorbankan keseimbangan keluarga, waktu bersama anak dan suami, serta kewajiban sebagai ibu dan istri.

Bagikan
Adam Mubarak, lahir di Pinrang 7 November 2004. Mahasiswa Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Universitas Islam Negri Raden Mas Said Surakarta. Untuk menjalin silaturahmi bisa dihubungi melalui email : adammarak0711@gmail.com dan IG : bara_el_hady_mbrk

Tinggalkan Balasan

Please enter your comment!
Please enter your name here